Bocornya Radioaktif di Puspiptek, Serpong. Ini Hanya Simulasi.

Bocornya Radioaktif di Puspiptek. Ini Hanya Simulasi.

Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem nyata. Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi.

Ini kali pertama saya dapat menyaksikan langsung simulasi Penanggulangan Kedaruratan Nuklir/Radiologi yang di adakan di kawasan Puspiptek yang melibatkan beberapa pihak terkait. Sebuah kehormatan buat kami dari Blogger yang tergabung dalam Netizen BAPETEN diundang langsung ke lokasi kejadian pada hari Kamis (6/12/2018). Setelah konfirmasi dengan pihak BAPETEN kami berkumpul sebelum jam 07.30 di Gedung DRN, Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan.

BAPETEN bekerjasama dan berkoordinasi dengan Puspiptek, BATAN, Kepolisian RI dan TNI Zeni Nubika melakukan latihan penanggulangan kedaruratan radiologi yang diakibatkan oleh kecelakaan transportasi yang melibatkan sumber radioaktif yang akan dilimbahkan ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif Badan Tenaga Nuklir Nasional (PTLR BATAN).

Dalam keterangannya, Moh. Cecep Cepi Hikmat, S.ST., M.Si, Kepala Subbidang Pemantauan Lingkungan dan Kedaruratan (PTLR) Batan, menyampaikan, “semua zat radioaktif yang diangkut dari dan ke BATAN telah melalui pengawasan BAPETEN untuk keamanannya. Setiap pengangkutan harus ada index angkutya yang berisi berapa besar paparan keluar, aman tidak? Kalau terlalu besar BAPETEN tidak memberi izin untuk transportasi.”

Mobil pembawa limbah yang membawa zat radioaktif bertabrakan dengan mobil lainnya sehingga menimbulkan ledakan akibat tanki bensin dan mengkontaminasi kawasan Puspitek.

Dalam hitungan menit, pihak kepolisian bersama petugas proteksi radiasi (PPR) tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Para petugas yang masuk ke TKP dengan mengenakan coverall, serta dilengkapi alat survei meter, dengan sigap mengamankan dan mencari bukti apakah lokasi itu telah terpapar radiasi. Setelah tim PPR memastikan kondisi aman maka korban segera dievakuasi. Kemudian seluruh petugasnya termasuk alat pelindung diri, coverall, masker, shoe cover, sarung tangan, dan kacamata, diperiksa dengan saksama.

Ada korban terpapar zat radioaktif akibat insiden tersebut. Seorang pengemudi mobil pembawa zat radioaktif terjepit di mobil dan satunya terpapar zat radioaktif ringan. Tak berapa lama, mobil ambulans tiba di lokasi dan tim medis menyelamatkan tiga korban dari kecelakaan itu.

Kemudian, tim dari Nuklir Biologi dan Kimia (Nubika) datang dan melakukan sejumlah rangkaian dekontaminasi atau pembersihan dari kontaminasi bahan radioaktif. Agar, paparan zat pada korban dan lingkungan dapat diminimalisasi.

Kepala bagian Humas dan Protokol Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Abdul Qohhar Teguh Prasetyo mengatakan, sang sopir kemudian dipindai menggunakan alat radiologi asesor untuk mengetahui sejauh mana paparan bahan radio aktif pada diri sang sopir.

“Prosesnya tidak sampai di situ, mobil ambulance yang dekat dari TKP juga menjalani proses dekontaminasi, dengan disiram air dan menggunakan cairan sabun pembersih, seperti mencuci mobil,” ungkapnya.

Dalam latihan kali ini digunakan Pistasium Powder dalam kapsul yang sebenarnya sudah tidak boleh digunakan karena alasan keamanan dalam angkutan. Buat real sehari-hari sekarang digunakan yang berbentuk gel, sehingga tidak terjadi penyebaran.

“Setiap bulan ada limbah yang harus dikelolah BATAN. limbah yang masuk dikelolah dengan teknologi tinggi dengan cara pemadatan limbah, pembakaran, dan penguapan.” Imbuh Cecep.

Geladi lapangan itu bertujuan untuk menyiagakan petugas dan peralatan untuk menangani masalah dalam penghantaran bahan radioaktif. Selain itu, untuk menguji kesiapan masing-masing unsur dalam penanganan kecelakaan, ingin menguji apakah penanganan pihaknya sudah sesuai SOP.

Akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, sistem di dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan kerugian dari apa yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan dalam sistem model. Semoga harapan saya bahwa Kebocoran Radioaktif tidak akan pernah terjadi di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan. Jika pun terjadi simulasi ini akan menjadi role model saat terjadi sebenarnya. Salam Peace… (FT)

Leave a comment